Minggu, 08 Februari 2015

makalah



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Kader yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah kader yang mampu mengembangkan potensi dirinya, sehingga kader mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Untuk mewujudkan kader yang mampu mengembangkan potensi dirinya tersebut bukanlah hal yang mudah, sudah banyak upaya perbaikan-perbaikan peningkatan mutu perkader yang dilakukan oleh pengurus Komisaiat, maupun Cabang. Terutama HMI Cabang Lubuklinggau.
Beberapa upaya yang dilakukan pengurus dalam mewujudkan misi HMI salah satu upayanya adalah dengan membuat kajian-kajian ilmiah dan non-ilmiah maupun konsultasi terhadap alumni HMI. Tetapi didalam pribahasa kader sekarang hanya mengikuti air yang mengalir. Karena kader HMI belum mengerti dalam kehidupan yang akan terjadi di bangsa ini. Dengan adanya program presiden bahwa Indonesia akan menjadi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dimulai tawal tahu 2015 sekarang.
Seperti diketahui bahwa Alqur’an dan sunnah Rasulullah SAW. Merupakan sumber tuntunan hidup bagi kaum muslimin untuk menapaki kehidupan yang fana didunia ini dalam rangka menuju kehidupan kekal di akhirat.
Keadilan dalam pandangan Islam merupakan keharusan dalam kehidupan muslim. Di samping itu juga merupakan memiliki dimensi ibadah. Hal ini dapat dibuktikan dengan ungkapan “Sesungguhnya kami telah menempatkan kamu sekalian dimuka bumi dan kami adakan bagimu dimuka bumi itu ( sumber ) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur”( QS. Al-A’raf : 10).
Ada ungkapan menarik dari Fahmi Huwaydi (ulama terkemuka Mesir) dalam kitab Al-Qur’an wa Al-Sulthan: “Jika kita mencari padanan kata yang praktis, ringkas dan konprehensif dalam satu kata dari segala yang dikandung syariah, kita tidak akan menemukan padanan selain “keadilan”. Jika tauhid merupakan penyangga aqidah maka keadilan adalah penyangga syariah. Praktek keislaman yang benar tidak akan tuntas jika dua sisi tersebut tidak saling menguatkan. Selain itu, jika kita hanya membatasi pada salah satunya dan mengabaikan yang lain, maka hanya akan menghasilkan proses yang menyimpang dan bagaimanapun tidak akan mampu menegakkan praktek keislaman.”
Ungkapan ini tidak berlebihan jika kita menelaah kembali pesan Islam tentang keadilan Keadilan merupakan perintah Allah kepada para nabi dan kewajiban bagi kaum muslim: “Dan telah Aku perintahkan agar berbuat adil di antara kalian”. (al-Syura, 15); “Sesungguhnya Allah menyuruh kalian berbuat adil” (al-nahl, 90); “Wahai orang-orang beriman jadilah kalian para penegak keadilan” (al-Nisa’ 135); “sesungguhnya Allah menyuruh kalian untuk memenuhi amanat kepada yang berhak, dan jika kalian mengadili antara manusia maka adililah dengan adil” (al-Nisa’ 58).
Dengan memperhatikan dari program kerja pengurus dari tinngkat komisariat hingga cabang dan Nilai-Nilai Dasar Perjuangan HMI Sebagai Acuhan Organisasi dalam membangun pola pikir kader dan latar belakang, maka penulis akan membahas tentang AKTUALISASI NDP DALAM MEMBANGUN KEADILAN SOSIAL-EKONOMI BANGSA.
 B.     RUMUS MASALAH
Berdasarkan latar belakang  masalah di atas, penulis  merumuskan rumusan masalah sebagai berikut :
a.       Apa pengertian dari aktualisasi dan keadilan sosial-keadilan ekonomi?
b.      Fungsi NDP didalam organisasi HMI ?
c.       Apa faktor – faktor yang menyebabkan dirumuskannya NDP?
d.      Syarat-syarat utama bagi suksesnya perjuangan kader HMI?
e.       Apa Esensi Ajaran Islam Tentang Kemasyarakatan ?             
C.     TUJUAN PENELIHAN
Ada pun tujuan penulis :
a.       agar kader HMI dapat memperjuangkan persiapan masyarakat dalam menhadapi MEA 2015. 
b.      Supaya kader HMI tidak terpuruk dalam menghadapi persaingan global.
 
BAB II
DASAR TEORI

Pada dasarnya HMI pedoman terhadap NDP sebagai acuhan untuk memahami problema masyarakat umunya. Tetapi pengetahuan tasawwur (konsepsi)sebagaimana telah diketahui hanyalah merupakan gagasan-gagasan sederhana yang didalamnya belum ada penilaian maka itu ia dapat saja benar atau salah. Oleh karenanya seseorang tidak diperkenankan untuk merasa puas hanya dengan pengetahuan konsepsi. Tetapi ia harus melangkah untuk mendapatkan pengetahuan yang bersifat yakinyaitu pengetahuan-pengetahuan tasdhiqi. Dalam artian bahwa ia harus melakukan suatu proses penilaian terhadap setiap gagasan-gagasan atau konsepsinyaitu agar dapat diyakini.
  
 
BAB III
METODE PENELITIAN

A.    METODA PENGUMPULAN DATA
Pada penulisan makalah ini, dalam pengumpulan datanya penulis menggunakan beberapa metode yaitu;
1.      Observasi (Pengamatan)
Dalam proses pengumpulan data ini penulis melakukan pengamatan secara langsung atas seizin Pembimbing Lapangan yang diketahui oleh Kepala Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Musi Rawas sehingga penulis mendapat data yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
2.      Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara mengambil atau mengumpulkan dokumen-dokumen yang dianggap perlu dalam penulisan laporan ini.
3.      Kepustakaan
Pada metode ini penulis melakukan pengumpulan data dengan cara membaca dan mencatat data-data yang ada pada suatu buku atau literatur yang berhubungan dengan laporan yang disusun oleh penulis.
B.     WAKTU DAN TEMPAT PENELITIHAN

1.      Waktu
Waktu dalam pembuatan makalah ini dilakukan selama 5 hari terhitung sejak tanggal 1 Februari 2015 sampai dengan tanggal 5 Februari 2015.
2.       Tempat
Tempat penelitihan makalah ini di sekretariatan HMI cabang Libuklinggau.
 
BAB IV
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN AKTUALISASI DAN KEADILAN SOSIAL-EKONOMI
1.      AKTUALISASI
Aktualisasi (actuality) sebagai cirri keempat dari surat kabar adalah mengenai berita yang disisarkan. Aktualisasi menurut kata asaalnya berarti “kini” dan keadaan sebenarnya” keduanya sangat erat dengan sangkut pautnya dengan berita yang disiarkan dalam surat kabar. Berita adalah laporan mengenai peristiwa yang terjadi saat ini. Dengan kata lain : laporan mengenai peristiwa yang baru terjadi dan yang dilaporkan harus benar. Tetapi yang dimaksud dengan aktualisasi sebagai cirri cirri surat kabar adalah kecepatan laporan, tanpa menyampingkan pentingnya kebenaran berita
2.      KEADILAN SOSIAL-EKONOMI

Keadilan menjadi sebuah konsep abstrak yang sering diartikan secara berbeda oleh setiap orang utamanya mereka-mereka yang pernah mengalami suatu ketidakadilan dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini menuntut secara tegas perlu dilakukan redefenisi terhadap apa yang dimaksud dengan keadilan.
Bila keadilan diartikan sebagai tercipta suatu keseimbangan dan persamaan yang proporsional maka pemecahan permasalahan keadilan sosial dan ekonomi hanya dapat teratasi dengan menemukan jawaban terhadap sebab - sebab terjadinya ketidak adilan sosial dan ekonomi serta bagaimana agar dalam distribusi kekayaan dapat terbagi secara adil sehingga terhindar dari terjadinya diskriminasi dan pengutuban, atau kelas dalam masyarakat.
Jelas terlihat dari problem yang dihadapi bahwa kasus keadilan sosial dan ekonomi bukanlah merupakan wilayah garapan ilmu ilmiah (positif). Karena masalah keadilan bukanlah fenomena empiris yang dapat diukur secara kuantitatif. Namun ia merupakan konsep abstrak yang berkenaan dengan aspek kebijakan-kebijakan praksis, karena itu ia merupakan garapan filosofis dan bersifat ideologis. Itulah sebabnya mengapa dalam menjawab masalah diatas setiap orang atau kelompok memiliki jawaban dan konsep yang berbeda sesuai dengan ideologi, kandungan batinnya serta kapasitas pengetahuannya.
3.      AKTUALISASI NDP DALAM MEMBANGUN KEADILAN SOSIAL - EKONOMI BANGSA
Suatu berita tentang NDP yang dilakukan kader HMI dalam memahami permasalahan keadilan sosial-ekonomi sesusai dengan materi NPD bab vii tentang keadilan sosial-ekonomi.
B.     FUNGSI NDP DIDALAM ORGANISASI HMI
 NDP memiliki posisi dan fungsi stretegis dalam HMI sebagai organisasi kader. Perumusan NDP oalimg tidak menunjkan keberanian sekelompok kaum muda Indonesia, yang tergabung dalam HMI,untuk melakukan presepsi-presepsi dasarnya tentang islam.
 Dari ungkapan diatas, dapatlah kita ketahui fungsi NDP, yaitu sebagai pedoman dan pegangan bagi setiap anggota, aktivis, kader dan pengurus HMI dan sebagai panduan kader HMI agar bisa memahami islam dengan baik, serta dapat menerjemahkannya untuk melaksanakan ajaran agama islam dalam dimensi ruang dan waktu dalam bingkai keislaman, keindonesiaan, dan kemodernan sebagai bentuk pemecahan masalah terhadap problema dihadapi, datang silih berganti tanpa berhenti, sehingga menjadi wujud nyata secara empiris di tengah-tangah masyarakat sebagai usaha untuk melakukan perubahan masyarakat, untuk memenuhi kebutuhan kontemporer. Juga NDP berfungsi guna menerjemahkan dan konstekstualisasi nilai-nilai abstrak dalam bentuk yang lebih kongkrit.
 C.     FAKTOR – FAKTOR YANG MENYEBABKAN DIRUMUSKANNYA NDP
Pertama, karena pemahaman keIslaman di Indonesia masih perlu ditingkatkan, sehingga masih ada persoalan yaitu bagaimana menghayati nilai – nilai Islam itu. Untuk itu perlu dimiliki pedoman dan pegangan agar dapat menghayati nilai – nilai Islam itudengan belajar ke sumber Islam yang asli di kawasan Timur Tengah, namun hal itu tidak diperoleh sepenuhnya, karena banyak slogan – slogan loyalistik yang dikemukakan para tokoh Islam. Yang diperlukan adalah pemikiran untuk memecahkan masalah. Ketika mengkhatamkan Al–Qur’an dengan terjemahan bahasa Inggris, serta hasil diskusi yang dilakukan, Nurcholis Madjid atau sering dipanggil Cak Nur menemukan beberapa halyang relevan untuk Indonesia. Dari hasil wisata rohani dan pengembaraan intelektual selama tiga bulan di Timur Tengah, Cak Nur menulis sesuatu tentang nilai – nilai dasar Islam, dan inilah embrio dari Nilai – Nilai Dasar Perjuangan (NDP) yang disahkan pada konggres ke – 9 HMI di Malangtanggal 3 – 10 Mei 1969.
Kedua, sampai bulan April 1969, HMI belum memiliki sebuah buku tentang Islam yang dijadikan pegangan perjuangan bagi kader – kader HMI sebagaimana layaknya organisasi perjuangan. Terasa ada sesuatu yang kurang dalam perkaderan HMI. Persoalan keIslaman agaknya kurang mendapat tempat yang memadai. Untuk mengatasi kekurangan itu, Cak Nur membuat dan merumuskan NDP.
Ketiga, yaitu untuk memberi panduan bagi kader HMI agar bisa memahami Islam dengan baik dan bisa menerjemahkannya dalam dimensi ruang dan waktu. NDP itu memuat nilai – nilai ajaran Al Qur’an yang bersifat universal.
Keempat, agar HMI memiliki suatu ideologi yang dapat bertahan relatif lama yaitu antara 20 s/d 25 tahun. Sebelum NDP dirumuskan, HMI memiliki ideologi atau doktrin perjuangan, yaitu : 1) Kepribadian HMI yang disahkan pada Konggres ke-7 HMI di Jakarta tanggal 8 – 14 September 1963. Kepribadian itu dirumuskan sangat situasional untuk menghadapi rezim Orde Lama, yang isinya yang terdiri dari 6 esensi, yaitu a) Dasar Tauhid, b) Dasar Keseimbangan, c) Kreatif, d) Dinamis, e) Pemersatu, f) Progresif Revolusioner. Ketika Orde Baru muncul pada tahun 1966, Kepribadian HMI diganti lagi dengan Garis – Garis Pokok Perjuangan (GPP) yang dirumuskan dan sahkan pada Konggresn ke-8 HMI di Solo tanggal 10 s/d 17 September 1966. GPP HMI ini sifatnya juga sangat situasional untuk menghadapi Orde Baru.
Sesuai dengan situasi objektif intern maupun ekstern HMI, serta melihat dari kebutuhan perjuangan pada saat itu, maka strategi besar HMI diarahkan kepada 3 (tiga) sasaran, yaitu
a.       Intern HMI, konsolidasi organisasi HMI,
b.      Intern ummat Islam, Integrasi ummat,
c.       Nasional – Pembinaan Orde Baru.
Kelima, untuk memberi panduan bagi kader HMI agar bisa memahami Islam dengan baik dan bisa menerjemahkannya dalam dimensi ruang dan waktu dalam bingkai keIslaman, keIndonesiaan, dan kemodernan.
D.    SYARAT-SYARAT UTAMA BAGI SUKSESNYA PERJUANGAN KADER HMI
4.             Keteguhan iman atau keyakinan kepada dasar yaitu idealism kuat, yang berarti harus memahami dasar perjuangan.
5.             Ketepatan penelaahaan kepada medan perjuangan guna dapatmenetapkan langkah-langkah yang harus ditempuh, berupa program perjuangan atau kerja, yaitu ilmu yang luas.

E.     ESENSI AJARAN ISLAM TENTANG KEMASYARAKATAN
Sejarah umat manusia menunjukkan mata rantai yang panjang di mana bebrbagai kejadian selalu muncu. Jika kemudian selalu lahir orang – orang besar, orang – orang yang mampu menangkap kehendak sejarah dan berperan besar di dalamnya, maka hal itu tak terlepas dari sejarah itu sendiri. Sang pemimpin selalu muncul, dia ada di depan untuk mengarahkan masyarakat akan harapan hari depan. Dia mampu menangkap apa yang menjadi keresahan masyarakat dan sekaligus memberikan harapan akan hari depan.
Sejarah munculnya Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin dan pelopor orang – orang Arab (dan kemudian dunia) yang kemudian dikenal sebagai orang besar dalam sejarah dunia. Beliau memberikan jawaban dan mengarahkan masyarakat bergerak untuk menjawab berbagai macam kontradiksi yang ada, yang oleh banyak orang dikenal sebagai “zaman jahiliyah” (Nurani Soyomukti, 2008). Sejarah tersebut dapat dijadikan motivasi dan renungan bagi kita sebagai umat Islam untuk menyongsong masa depan.
Dalam untaian khazanah perkembangan ilmu pengetahuan dunia Islam, berbagai hal yang berkaitan dengan aktivitas masyarakat dan individu yang ada di dalamnya, telah mendapatkan perhatian yang besar. Hal tersebut dapat dilihat di dalam beberapa karya besar ilmuwan muslim yang berbicara tentang masyarakat, negara, politik, pemerintahan, dan lain sebagainya. Sayangnya, ketika disiplin yang berkaitan dengan hal tersebut berkembang dan mewujud dalam disiplin sosiologi serta menjadi semakin krusial keberadaannya dalam ranah praktis, para ilmuwan muslim kontemporer justru sedikit sekali yang dapat memberikan kontribusi signifikan yang mewarnai sosiologi kontemporer (Syarifuddin Jurdi, 2010).
Akhir-akhir ini sering muncul ungkapan dari sebahagian pejabat pemerintah, politisi, cendekiawan, dan tokoh-tokoh masyarakat tentang masyarakat madani (sebagai terjemahan dari kata civil society). Tanpaknya, semua potensi bangsa Indonesia dipersiapkan dan diberdayakan untuk menuju masyarakat madani yang merupakan cita – cita dari bangsa ini. Masyarakat madani diprediski sebagai masyarakat yang berkembang sesuai dengan potensi budaya, adat istiadat, dan agama. Di bawah kekuasaan rezim orde baru di masa lalu, potensi kekuatan masyarakat madani memang telah mengalami pengendalian luar biasa melalui berbagai bentuk represi dan kooptasi (Ahmad Doli Kurnia, 2002).

 BAB V
PENUTUP
A.    KESIMPULAN

NDP adala sebagai acuan Kader HMI dalam Menjalankan fungsinya di tengah-tengah masyarakat yang tertidas dalam kemiskinan. Maka kader HMI segera akan mencari solusinya demi kemakmuran masyarakat. Mesyarakat merupakan suatu ujud masyarakat yang memiliki kemandirian aktivitas dengan ciri: universalitas, supermasi, keabadian, pemerataan kekuatan, kebaikan dari dan untuk bersama, meraih kebajikan umum, piranti eksternal, bukan berinteraksi pada keuntungan, dan kesempatan yang sama dan merata kepada setiap warganya. ciri masyarakat ini merupakan masyarakat yang ideal dalam kehidupan. Untuk Pemerintah pada era reformasi ini, akan mengarakan semua potensi bangsa berupa pendidikan, ekonomi, politik, hukum, sosial budaya, militer, kearah masyarakat madani yang dicita-citakan.
Konsep dasar pembaharuan pendidikan harus didasarkan pada asumsi asumsi dasar tentang manusia meenurut aajaran Islam, filsafat dan teori pendidikan Islam yang dijabarkan dan dikembangkan berdasarkan asumsi-asumsi tentang manusia dan lingkungannya. Atau dengan kata lain pembaharuan pendidikan Islam adalah filsafat dan teori pendidikan Islam yang sesuai dengan ajaran Islam, dan untuk lingkungan ( sosial - kultural) yang dalam hal ini adalah masyarakat madani. Dan Konsep dasar pendidikan Islam supaya relevan dengan kepentingan umat Islam dan relevan dengan disain masyarakat madani. Maka penerapan konsep dasar filsafat dan teori pendidikan harus memperhatikan konteks supra sistem bagi kepentingan komunitas "masyarakat madani" yang dicita-citakan bangsa ini.

B.     SARAN

Mengiingat betapa banyaknya manfaat NDP dikalangan masyarakat. Maka sudah seharusnya kader HMI mengakarkan NDP-NDP di kalangan pemuda yang beragama islam. Supaya kader Jaringan Komputer terhadap kalangan pelajar, perguruan tinggi, masyarakat maupun pemerintah, maka sudah seharusnya Jaringaan Komputer atau Internet kita gunakan sebagai bahan komunikasi yang cepat, agar segala sesuatu dapat berjalan baik.

Tidak ada komentar:

Wisata Masjid Agung As-Salam Lubuklinggau

Hai Semua.... Bingung mau kemana, jika teman2 ingin berlibur di wilayah sumatera selatan jangan lupa mampir di Kota Lubuklinggau, sebab di l...