Nilai-nilai dasar perjuangan (NDP) HmI merupakan
materi inti dari materi training HmI. Berfungsi sebagai ideology yang bearti
berfungsi sebagai cara pandang kader HmI terhadap pola pikir dan sikap
prilakunya sebagai mahasiswa.
Sebagai ideology, HmI mempunyai peranan yang lebih
daripada 4 materi inti lainnya. NDP menjadi ruh/jiwa perkaderan HmI, sehingga
penanaman tentang pemahaman NDP sebagai ideology HmI harus benar-benar di
pahami secara sadar oleh instruktur HmI atau yang berkutat di bidang perkaderan
untuk mencapai 5 kualitas insane cita HmI.
Sebelum menyampaikan materi ini, instruktur NDP
harus memahami perannya sebagai ideolog HmI yang bertugas menyampaikan islam
yang universal khas HmI.
B.
Metode
penyampaian materi NDP Bab 1
Inti materi NDP Bab 1 adalah keniscayaan manusia
sebagai mahluk yang mesti mempunyai kepercayaan. Masalah yang timbul adalah
kepercayaan manusia yang banyak tercampur dengan kebudayaan yang susah menerima
perubahan.
Sifat relative manusia meniscayaan manusia untuk
harus menerima adanya kepercayaan mutlak yang menjadi sandaran hidupnya.
Yang mutlak berarti yang meng-universal sehingga
ke-universal-an kebenaran tersebut harus lah kebenaran objektif yang hanya
mempunyai satu identitas kebenaran. Satu identitas kebenaran yang mutlak yang
kita menyebutnya yang Ilahiah atau Tuhan yang ber-identitas sebagai Allah SWT.
Penyerahan total kepada satu kebenaran mutlak
disebut islam, pemeluknya disebut muslimin. Sehingga menimbulkan konsekuensi
hanya satu kebenaran mutlak yang dalam islam disebut sebagai prinsip tauhid
tercemin dalam tafsir pernyataan syahadat.Syahadat juga menimbulkan konsekuensi
kebebasan manusia sebagai mahluk humanisme.
Dari inti materi tersebut tercermin secara tersirat
bahwa NDP HmI samasekali tidak bertentangan dengan tujuan HmI itu sendiri malah
NDP merupakan pola pikir kader yang berfungsi mencapai tujuan HmI.
Dikarenakan NDP itu berkesinambungan bab perbab, Bab
1 merupakan dasar tauhid yang menjadi awal pemikiran atau doktrinitas tauhid
khas mahasiswa HmI. Bab 1 menjadi sangat penting karena akan berpengaruh
terhadap pemahaman menyeluruh semua Bab NDP HmI.
Dengan demikian metode yang di gunakan juga perlu
diperhatikan. Metode penyampaian NDP Bab 1 bisa di bagi menjadi metode
brainstroming dan brainwashing.
Brainstroming di gunakan kepada situasi dan kondisi
training yang mempertimbangkan, menghargai kualitas keimanan peserta yang sudah
tertanam sebelum mengikuti basic training HmI. Metode penyampaian bersifat
diskusi umum, ceramah disertai dengan studi kasus dan beberapa group-group
diskusi yang kontruktif.
Instruktur harus bisa menghidupkan forum training
sehingga tidak membosankan dan cenderung menggurui. Instruktur harus paham
benar bahwa materi yang di bawakannya adalah materi dasar HmI.
Brainwashing digunakan dengan men-dekontruksi
pemikiran peserta training dengan diskusi yang mencoba membongkar atau
berlawanan dengan keyakinan/keimanan peserta selama ini. Diskusi dekontruksi
ini bertujuan menggugah kesadaran peserta tentang keyakinan kebenaran yang
dipeluknya selama ini dan menunjukkan kerapuhan sandaran hidupnya yang selama
ini berdasarankan tanpa pemikiran atau pencarian kebenaran mendalam.
Selanjutnya mengambil tolok ukur pencarian kebenaran
mutlak yang dicontohkan Nabi Ibrahim A.S setelah proses dekontruksi yang dirasa
cukup, peserta diarahkan kepada pencarian kebenaran yang sesungguhnya dengan
pemikiran intelektual khas mahasiswa, mengusung misi NDP itu sendiri keislaman,
keIndonesiaan dan kemahasiswaan.
Metode yang digunakan adalah
diskusi-diskusidekonstruktif kemudian konstruktif.
Instruktur harus memahami metode ini mengharuskan
langkah metode konstruksi yang maksimal untuk mencapai misi NDP itu sendiri.
C.
Metode
penyampaian materi NDP BAB 2
Inti yang harus disampaikan dalam materi ini adalah,
pemahaman manusia sebagai penciptaan manusia yang tertinggi, peran manusia
sebagai khalifah dibumi, dan dasar kemanusiaan manusia.
Metode yang digunakan adalah brainstorming dengan
ceramah dan diskusi yang konstruktif disertai dengan contoh dan studi kasus
yang relevan. Materi bab 2 harus dipahami sebagai konsekuensi manusia yang
berTuhan dan relevan dengan bab sebelumnya.
Instruktur harus memahami bahwa materi ini bertujuan
untuk menggugah peserta tentang sifat dasar kemanusiaannya. Sehingga materi ini
diharapkan untuk merubah akhlak peserta yang dapat mengarahkan kepada prilaku
manusia yang sesuai dengan prinsip tauhid seperti dijelaskan bab sebelumnya.
“kamu adalah
umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia menyuruh berbuat makruf dan mencegah
dari mungkar dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah
itu lebih baik bagi mereka. Diantara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan
mereka adalah orang-orang yang fasik” (QS Ali Imran : 110)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar